Program pemerintah pusat untuk menuntaskan permasalahan sanitasi Kabupaten Pasaman Barat terus digencarkan. Pasalnya, Pasbar menjadi salah satu kabupaten yang menjadi sorotan persoalan tersebut. Sehingga Kabupaten Pasaman Barat terus memperbaiki sanitasi masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Pasaman Barat Ahdiyarsyah ST, MT, didampingi oleh Kabid Kawasan Pemukiman Sukarni dan PPTK program sanitasi Novri Indra kemarin (14/5) di kantornya, program sanitasi merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Kabupaten Pasaman Barat.
Semenjak tahun 2017 lalu program ini sudah berjalan. Sudah banyak sanitasi masyarakat yang kita perbaiki, begitu juga dengan sanitasi komunal,
kata Sukarni.
Selain itu, program sanitasi di Kabupaten Pasbar sudah dimulai dari tahun 2017, yang dibangun sebanyak 149 titik lokasi dengan penerima manfaat 1490 KK yang tersebar di 19 nagari induk.
Untuk tahun 2018 dibangun 26 titik lokasi dengan pemanfaat 260 KK yang tersebar di 5 kenagarian induk serta 1 titik lokasi pembangunan IPAL di Nagari Talu Jorong pPatomuan dengan Program Sanimas Provinsi Sumbar. sedangkan pada tahun 2019 ini akan dibangun septiktank kumunal sebanyak 61 titik lokasi di 10 kenagarian induk dengan penerima manfaat minimal 305 KK. Sedangkan untuk pembangunan MCK++ jumlah penerima manfaat lebih kurang 600 jiwa. Pemerintah Pasbar melalui Dinas Perkim bertekad akan lebih meningkatkan pelayanan dan usulan dana baik melalui DAK maupun APBD terhadap sanitasi pada tahun -tahun berikutnya,
tandas Sukarni.
Ia melanjutkan, program sanitasi tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat kepada daerah. Sehingga, pemerintah pusat menyediakan tenaga fasilitator yang diseleksi oleh dinas. Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) tersebut sudah dilakukan se Sumbar di Bukittinggi.
Tanggal 29, 30 April dan 1 Mei diadakan pelatihan TFL di Bukittinggi se Sumbar sebanyak 68 orang dari 10 kabupaten kota. Pasbar sebanyak 10 orang,
katanya.
Pelatihan yang sudah dilaksanakan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada pendamping, sehingga TFL tersebut bisa memberikan masukan, dan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi tersebut.
"Karena sanitasi yang buruk akan ikut mempengaruhi tumbuh kembang masyarakat. Sanitasi seperti jamban, pengelolaan limbah, IPAL, septic tank komunal dan Ipal individu,"tandasnya lagi.
Pada tahun 2019 ini Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman akan membuat septic tank komunal sebanyak 61 titik yang tersebar di 10 kenagarian induk. Selain itu, 2 titik MCK plus plus di Pesantren Nurul Hadis Kinali dan Pesantren Darul Ulum Muaro Kiawai.
"Satu titik septic tank komunal anggaran Rp50 juta, dan satu titik MCK plus anggaran Rp400 juta,"katanya lagi.
Ditempat lain diruang kerja sekretaris Dinas perumahan dan kawasan permukiman Zulkarnain, Spd, MM, menyampaikan, dengan adanya program sanitasi tersebut bisa menurunkan angka stunting di Pasbar.
"Kita berharap angka stunting di Kabupaten Pasbar bisa turun secara perlahan,"tambah Zulkarnain.